Garin Agam dan Bukittinggi, Nilai Bupati Solok Epyardi Asda Tak Ada Lecehkan Profesi Garin

AGAM—BIDIKHUKIM.COM

Sejumlah garin di Agam dan Bukittinggi menilai bahwa peryataan Bupati Solok, Epyardi Asda, terhadap Gubernur Sumbar, Mahyeldi, tidak ada menghina profesi garin hal tersebut di sampaikan oleh Maliki (01/04/24) Kepada wartawan.

Menurut Maliki mengatakan kepada sejumlah wartawan, bersama pengurus Garin lainnya, garin yang disebut Epyardi tidak cocok untuk menjadi pemimpin merupakan garin yang tidak berkualitas. Jadi, pernyataan Epyardi tersebut bukanlah untuk garin secara keseluruhan atau bukan untuk profesi garin.

“Kami garin-garin dari Agam dan Bukittinggi merasa perlu ikut merespon perdebatan tentang statement Bupati Solok, Bapak Epyardi Asda terang Maliki menyinggung soal garin. Setelah kami dalami dan bertabayun, kami menyimpulkan bahwa tuduhan kepada Bapak Epyardi Asda, itu tidak ada menyinggung dan mendiskritkan atau menghina profesi garin tidaklah tepat,” ujarnya Maliki lagi salah seorang garin.

Pada saat mewakili para garin lainnya rekan sejawatnya membacakan pernyataan sikap di rumah salah seorang perantau di Tilatang Kamang, Agam, pada hari Senin tanggal 1 April 2024.

Mereka berpendapat bahwa dalam video tersebut jelas Epyardi mengatakan bahwa garin yang dimaksud tidak cocok untuk menjadi pemimpin merupakan garin yang tidak berkualitas. Para garin itu justru setuju dengan pernyataan Epyardi tersebut.

Dari profesi mana pun seseorang, jika tidak berkualitas, tidak layak menjadi pemimpin.
Selain itu, mereka percaya bahwa tidak mungkin Epyardi menghina kalangan Islam, dalam hal ini (garin).

Sepengetahuan mereka, Epyardi tergolong tokoh yang ikhlas terhadap syiar Islam.
“Setahu kami, Bapak Epyardi memiliki pesantren yang dibangun dan dikelola dengan menggunakan uang pribadi. Itu bukti bahwa Epyardi merupakan orang yang sungguh-sungguh terhadap syiar Islam. Jika Bapak Epyardi menjadi Gubernur Sumbar 2024, kami berharap Epyardi menyejahterakan garin dan imam masjid se-Sumatera Barat,” tuturnya.

Di tempat yang sama, sejumlah niniak mamak dan tokoh masyarakat Tilatang Kamang juga memberikan pandangan terhadap viralnya di media sosial video tentang pernyataan Epyardi terhadap garin dan Mahyeldi. Edi Gusrianto, mantan Wali Nagari Kapau yang mewakili tokoh masyarakat dan niniak mamak tersebut mengatakan bahwa viralnya video tersebut disertai dengan kampanye hitam terhadap Epyardi, yang berencana untuk maju sebagai calon Gubernur Sumbar 2024.

Menurut Edi, dalam video itu Epyardi mempertanyakan latar belakang Mahyeldi, seperti tempat sekolahnya. Ia menilai bahwa Epyardi tidak menghina orang yang tamat sekolah agama.

“Saya tamatan IAIN Sjech Djamil Djambek Bukittinggi. Beliau (Epyardi) tidak menghina tamatan sekolah agama. Kalau orang menjadi guru, tentu tamatan sekolah agama, misalnya pesantren atau sekolah apa. Jadi, dia hanya mempertanyakan Buya Mahyeldi lulusan mana.

Ini yang dia pertayakan sebab dulunya diketahui bahwa Buya Mahyeldi menjadi garin di Padang,” ucap Edi.
Karena kekeliruhan yang ditimbulkan oleh viralnya video Epyardi di media sosial, Edi mengimbau masyarakat untuk bertabayun atau memverifikasi informasi yang beredar di media sosial.

Sebelumnya masyarakat Sumatera Barat dihebohkan oleh viralnya video Epyardi Asda yang beredar di Instagram, TikTok, dan Facebook. Dalam video itu Epyardi mempertanyakan dari mana asal sekolah Mahyeldi yang diketahui pernah menjadi garin. Ia bertanya tentang hal itu karena tidak tahu. Namun, video tersebut diviralkan dan digoreng oleh pihak-pihak yang tidak menyukai Epyardi dengan tuduhan bahwa Epyardi menghina profesi garin.

Hal itu tentu merupakan kampanye hitam terhadap Epyardi Asda (Bupati Solok) karena Epyardi tidak bermaksud seperti tuduhan itu. Menjelang pemilu seperti pemilu gubernur dan wakil gubernur, fitnah dan tuduhan terhadap bakal calon kepala daerah kerap terjadi. Karena itu, masyarakat diimbau untuk berhati-hati mengonsumsi informasi agar tidak termakan kampanye hitam terang Edi Gusrianto.

St

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *