Keluarga Besar Minang Riau : Desak Kapolsek Tangkap Pelaku Penganiayaan di Pasar Baru Panam Secepatnya

PEKANBARU-BIDIKHUKUM.COM

Salah seorang tokoh masyarakat asal Pariaman Nasrul Alias Barun Tanjung pedagang di pasar baru panam menjadi korban pengeroyokan Sekelompok oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab di pasar baru panam jalan seobrantas Sabtu (30/3/2024) sekira pukul 21.00 Wib

Saksi mata mengatakan,sebelum terjadi pengeroyokan,mereka ada sekitar 30 orang duduk didalam Kafe Korban (Baron Tanjung-red) memesan makanan & minuman,sementara itu sekitar 20 orang lainnya dari kelompok mereka berkeliaran di sekitar pasar panam

“Ada tiga orang jadi korban pengeroyokan Ewis,Aldis dan Hamdani, pengunjung kedai kopi yang hendak memisahkan juga jadi korban pengeroyokan mereka beramai-
ramai menginjak-injak korban yang sudah tidak berdaya terjatuh di parkiran Pasar Baru panam,Akibat pengeroyokan tersebut anaknya mengalami luka leban,dan dirawat dirumah sakit bhayangkara pekanbaru,”ujar Mora saksi mata

Sedangkan saksi mata lainnya Bastian mengatakan,usai kejadian pengeroyokan tersebut,personil Polsek tampan Nelson dkk tiba di Tempat kejadian perkara,salah seorang yang mengaku bertanggung jawab pengeroyokan tersebut meminta dirinya sendiri saja bawa ke polsek.,”Saya mewakili mereka,cukup saya sendiri dibawa,”ucap saksi mata menirukan ucapan pelaku sebelum masuk kedalam mobil Nelson menuju polsek Tampan.

Sesampainya di polsek tampan Hampir terjadi bentrok fisik,lantaran sekitar 50 orang dari kelompok masyarakat tersebut meminta kawannya dilepaskan dari Kantor polsek Tampan,untungnya diredam oleh tokoh masyarakat minang,sehingga tidak terjadi bentrok fisik

Menurut pedagang yang ada dipasar panam, mereka yang diduga pelaku pengeroyokan datang kepasar baru panam menggunakan mobil Toyota BM (1287 ST) yang diparkiran didepan toko Mas Melisya,sebagaian dari mereka mengunakan kendaraan roda dua

Salah seorang dari kelompok mereka saat di hampiri awak media di depan Polsek Tampan menceritakan awal mula kejadian,
menurutnya kejadian itu bermula disaat dirinya sedang mencari barang bekas dan sisa makanan untuk ternak babi di bak sampah didepan Pasar Baru panam

“Saya dilarang oleh bapak punya warung dipasar itu dengan ucapan kasar ketika mencari barang bekas dan sisa makanan didalam bak sampah, untuk makan ternak babi” ujar Salah seorang dari kelompok mereka saat di hampiri awak media di parkiran polsek Tampan

Sementara itu Korban penganiayaan Nasrul Alias (Baron Tanjung) membantah,”saya tidak pernah mengucapkan kata kasar kepada mereka pemulung,kalau melarang iya karena mereka hampir setiap hari malam membongkar sampah yang sudah ada didalam karung dibongkarnya lagi,sehingga baunya sangat menyengat.

“Wahai saudaraku yang baik Hati tolonglah ya’,jangan Mengail sampah disini.Kalau mau mengail sampah jam 01.00 malam aja, sekarang ada anak saya mau makan.Kalau kau buat juga nanti warga yang lain juga marah,mohon lah pengertiannya.”Saya tau kalian hanya cari makan,tetapi kalian pengertian juga,saya jualan makanan dan minuman baunya sangat mengganggu,”jelas Baron Tanjung.

Untuk menghindari terjadi bentrok antar kelompok,tokoh masyarakat minang yang ada di kota pekanbaru,membentuk tim 13 (tiga belas),Minggu malam 1 April 2024”
dihadapan ratusan pemuda, Agusman Sikumbang meminta pihak kepolisian secepatnya menangkap pelaku pengeroyokan diPasar Baru Panam.

“Kami sebagai tokoh masyarakat minang yang ada di pekanbaru meminta pihak kepolisian secepatnya menangkap pelaku pengeroyokan terhadap salah seorang tokoh masyarakat minang di pekanbaru,kita minta 3 X 24 Jam para pelaku harus sudah tertangkap semuanya,sebelum terjadi hal hal yang tidak kita inginkan.

Kami menghimbau agar masyarakat minang yang ada di pekanbaru tidak terpancing,
persoalan ini sudah sampai ke ranah hukum, kita percayakan urusan ini kepada pihak kepolisian,”demikian disampaikan Agusman Sikumbang dihadapkan ratusan masyarakat minang di pasar baru panam 1 April 2024.

Adapun tokoh masyarakat yang tergabung di tim 13 (tiga belas adalah:
1.Suharmansyah,SH,.MH Ketua IKM (Ikatan Keluarga Minang.
2.Abubakar Sidig,SH,.MH Ketua PKD (Persatuan Keluarga Pariaman) Kota Pekanbaru.
3.H.M.Yusuf Sikumbang mantan Anggota DPRD Provinsi Riau
4.AKBP Abudul Rahman purnawirawan
5.Buyung Ahmad Chan.,SH,.MH
6.H.Amran Tambi Ketua Gempar (Generasi Mudah Pariaman) provinsi Riau
7.Indra Piliang Ketua Gempar Kota Pekanbaru
8.Syamsir Tanjung Ketua Tujuh Suku
9.Hendra Mora Caniago Ketua Umum Perguruan Silat Harimau Lalok se-Indonesia
10.Baharudin Chan Ketu PKDP Kecamatan Tuah Madani
11.Hendri Bainur Sikumbang,Ketua PKDP Kecamatan Binawidya
12.Sutan Exnaldi SE
13.Dasman Efendi Ketua Suku (Sikumbang Pekanbaru)
14.Amrizal Tanjung Ketua PKBT (Persatuan Keluarga Terminal) pekanbaru.

𝐌𝐞𝐧𝐢𝐧𝐝𝐚𝐤𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐨𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐲𝐨𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭,𝐏𝐮𝐥𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐃𝐚𝐫𝐢 𝐏𝐊𝐃𝐏 𝐃𝐚𝐧 𝐈𝐊𝐌 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠𝐢 𝐌𝐚𝐩𝐨𝐥𝐬𝐞𝐤 𝐓𝐚𝐦𝐩𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐧𝐞𝐧 (1𝐀𝐩𝐫𝐢𝐥 2024)

Dalam pertemuan di ruangan penyidik Polsek dihadiri langsung oleh kapolsek Kompol Asep Rahmat SH SIK bersama personilnya,sedangkan dari tokoh minang dihadiri Abubakar Sidik,SH,.MH,Ketua PKD Pekanbaru Suharmansyah,SH,.MH,.Ketua IKM H.Amran Tambi Ketua Gempar provinsi Riau,Indra Piliang Ketua Gempar Kota Pekanbaru,Buyung Ahmad Chan.,SH,.MH,

Nelson personil polsek tampan mengatakan dihadapkan toko masyarakat minang bahwa tersangka saat di BAP sampai saat ini tidak mengakui perbuatannya,meskipun demikian itu adalah hak tersangka

“Sampai saat ini tersangka tidak mengaku melakukan pengeroyokan,hanya melerai,selain itu dia juga mengakui tidak kenal dengan kelompok yang melakukan pengeroyokan tersebut,”kata Nelson

“Pada saat kejadian pengeroyokan terjadi ketua PKDP Binawidya,Bainur Sikumbang,Mora Chaniago sedang duduk di warung korban,pelaku pengeroyokan ini yang dominan di perintahkan untuk pengeroyokan korban,dia yang memimpin di tkp,sekarang dia pula yang mengatakan tidak kenal dengan sekelompok pengeroyokan itu,”kata Abubakar Sidi,SH,.MH kepada Kapolsek Tampan

Saat bersamaan kapolsek minta bersabar,”
Berikan kami ruang mengungkap kasus tersebut,untuk persoalan ini dalam proses penyelidikan mungkin ada alat bukti petunjuk lainnya,terkait kelompok oknum masyarakat sebelah kami dari polsek juga sudah koordinasi dengan polresta pekanbaru,

“Saya juga ucapkan terimakasih atas solidaritas bapak bapak terhadap keluarganya bapak jadi korban pengeroyokan dari oknum kelompok masyarakat yang cukup banyak,terindikasi terorganisir,secara bersama-sama,berikan kami waktu mengungkap pelaku kejahatan pengeroyokan ini,”Kata kapolsek.

Beberapa orang tokoh masyarakat usai pertemuan dengan kapolsek mengatakan,
mustahil pelaku tidak saling kenal,pasalnya ketika mereka dibawa ke polsek tampan ada sekelompok oknum masyarakat dari kelompok suku orang yang tak dikenal (tersangka) dikeluarkan dari Polsek Tampan,saat tersangka diperiksa diruangan Reskrim, justru tersangka ini mengatakan kasus ini Tipiring (Tindak pidana ringan),”Kata Abu Bakar Sidiq.

(tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *