Ketua DPRD Pelalawan Tepis Kabar Kumpulkan Kepsek SMA/SMK di Rumahnya: Tak Benar Itu

BIDIKHUKUM.COM

PANGKALAN KERINCI – Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan, Baharudin SH MH membantah kabar yang menyebutkan dirinya mengumpulkan para Kepala Sekolah (Kepsek) SMA/SMK di kediamannya.

“Saya tak pernah mengumpulkan kepala sekolah itu. Ini perlu saya klarifikasi, tak benar itu,” ujar Baharudin ketika dikonfirmasi terkait kabar tersebut, Minggu (26/2/2023).

Ia juga menjelaskan bahwa soal mutasi kepala sekolah SMA/SMK merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Riau, dan tidak ada kaitannya dengan kabupaten. Pemerintah provinsi memiliki dasar penilaian untuk melakukan mutasi kepala sekolah.

“Kepala sekolah yang dimutasi itu sudah belasan tahun menjabat, saya kira wajar saja jika dilakukan penyegaran. Namun itu tentunya kewenangannya ada pada provinsi, ini perlu diluruskan,” terang Baharudin.

Politisi Golkar tersebut juga menegaskan bahwa ia tidak pernah berkumpul dengan para kepsek di rumahnya. Ia menduga bahwa kabar tersebut muncul karena ada tendensi politik di hari itu.

“Tidak usah berpolemik. Saya kira wajar saja jika dilakukan penyegaran kepada mereka yang sudah bertugas selama belasan tahun itu. Objektif sajalah melihatnya,” tegas Baharudin.

Sebelumnya diberitakan, hingga kini persoalan mutasi terhadap 188 Kepala Sekolah SMA/SMK yang diduga tidak berdasarkan aturan di Riau, berbuntut pada pengunduran diri salah seorang Kepsek berinisial AS.

Bahkan informasi terbaru yang didapat GoRiau.com dari sumber yang dapat dipercaya,beberapa Kepsek juga akan mengikuti langkah AS, “Ya ada beberapa Kepsek yang akan mengundurkan diri dalam waktu dekat ini,” kata sumber GoRiau.com, Jumat (24/2/23).

Menurut sumber tersebut, alasan mundurnya beberapa Kepsek tersebut karena hingga saat ini Dinas Pendidikan (Disdik) Riau tidak mengambil tindakan apa-apa terhadap mutasi dan menonjobkan para Kepsek yang tidak sesuai dengan Permendikbud Ristek no 40 tahun 2021 tentang penugasan guru sebagai Kepsek

“Para Kepsek saat ini berada pada tekanan psikologis. Kalau memang Kadisdik tidak menarik kebijakannya yang salah itu, akan banyak Kepsek yang mundur,” imbuhnya.

Sumber ini juga mempertanyakan kenapa Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan Baharuddin SH mengumpulkan para Kepsek SMA/SMK di kediamannya sehari setelah dilantik oleh Gubernur Riau, Syamsuar,

“Termasuk sikap ketua Golkar Pelalawan Nasaruddin yang menelpon Kepsek yang tak hadir saat Sertijab para Kepsek SMA/SMK di Pelalawan, para Kepsek ini berada dibawah Disdik Provinsi Riau, bukan Kabupaten Pelalawan, ada apa mereka ikut campur?,” bebernya.

Selain itu salah seorang Kepsek berinisial N jadi perbincangan para Kepsek di Pelalawan pasalnya diduga N ikut andil dalam menentukan mutasi dan nonjob para Kepsek.

“N diduga ikut mengotak-atik penempatan Kepsek baru, untuk melancarkan aksinya N kepada para Kepsek selalu menggunakan kata-kata ‘kami putra-putri asli Pelalawan’ dan ia selalu mengaku menantu dari Bupati pertama Pelalawan, Anas Badrun, Celakanya pernyataan rasis itu membuat tidak nyaman para Kepsek di Pelalawan,” tutupnya.

Sumber GORIAU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *